Rabu, 23 Juni 2010

,

LDII Go Green 2010, Peduli Lingkungan Berwawasan Religi

Senin, 21 Juni 2010, Sebagai bentuk kepedulian LDII terhadap lingkungan dan bagian dari dakwah untuk menuju jalan kebaikan, DPD LDII melakukan Pencanangan Gerakan Penghijauan Nasional LDII Go Green 2010 dengan tuan rumah DPD LDII SulSel. Kegiatan yang dilaksanakan di kota Makassar tersebut mengambil tempat di kompleks Sikamaseang Jalan Berua-Mannuruki Kel. Paccerakkang Kec. Biringkanaya Makassar pada 09.00-13.00 WITA.

Kegiatan dengan tema “GERAKAN PENGHIJAUAN UNTUK MENJAGA KELESTARIAN LINGKUNGAN YG BERKELANJUTAN MELALUI REKLAMASI DAN REVEGETASI BERWAWASAN RELIGI” dicanangkan oleh Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo bersama Ketua MUI Pusat KH Umar Shihab, Ketua DPP LDII Prof Dr H Abdullah Syam, dan dihadiri kurang lebih 2000 warga LDII dan warga setempat. Acara turut di hadiri oleh perwakilan DPD LDII dari 33 provinsi se-Indonesia, dan perwakilan DPD LDII dari 23 kab/kota se-Sulsel.

Ketua LDII Pusat, H Abdullah Syam menyatakan kegiatan ini untuk memperbaiki lingkungan yang mengalami penurunan akibat pemanasan global melalui reklamasi dan revegetasi bernuansa religi. Ketua Umum MUI Pusat, Umar Shihab menyampaikan Islam mengajarkan kedamaian dan kesejahteraan serta melarang adanya pengrusakan lingkungan. Sehingga penghijauan adalah mutlak bagi semua umat Islam.

"Hijau berarti sukses, hijau berarti senang, dan hijau adalah keselamatan," tegasnya. Sementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengemukakan pilihan strategi Go Green oleh LDII adalah tepat sebagai lembaga dakwah, cukup mudah menyampaikan pesan-pesan melalui dakwahnya. Upaya untuk mewariskan nilai-nilai yang baik dalam kehidupan manusia menjadi bagian dari ibadah yang disyariatkan Islam. Gubernur menyambut baik program LDII karena menjadi bagian dari akselerasi program dunia MDGs dan program Go Green Sulsel.

"Fenomena global warming memerlukan rekayasa berfikir manusia untuk mengantisipasi dampaknya sehingga jawabannya adalah menanam pohon. Dan LDII menjawab itu," ujarnya. Selain itu, gubernur menjanjikan akan memberikan 23 unit lahan kebun rakyat (untuk setiap kabupaten/kota di provinsi SulSel) yang dibina LDII serta 50 ribu bibit untuk ujicoba.

Pada kesempatan itu, dilaksanakan pula pengukuhan satuan tugas LDII Go Green baik tingkat Nasional maupun provinsi se-Indonesia. Acara pencanangan ini pula disertai dengan pengangkatan duta LDII peduli lingkungan (Ida Royani dan Edwin Sudirosa) serta pemberian penghargaan kepada warga LDII berprestasi dan berdedikasi terhadap lingkungan. Diantaranya, H Budirman Natakusuma, MM sebagai penggagas Biopori dan Car Free DKI Jakarta, Hj. Erni Suhaina Fadzri Nandang sebagai penerima Upakarti 2008 dan Rekor Muri untuk pemanfaatan bahan non B-3 untuk pakaian dan dekorasi pesta pernikahan. Penghargaan juga diberikan kepada Ali Mabruri yang menerima Kalpataru dari pemerintah, serta Agus Widodo.

Warga LDII yang menerima penghargaan atas dedikasinya terhadap lingkungan antara lain :
Ir. H. Budirama Natakusuma, MM. (penggagas Biopori dan Car Free Day DKI Jakarta), Hj. Erni Suhaina Fadzri Nandang (penerima Upakarti 2008 & REKOR MURI untuk pemanfaatan limbah non B3 untuk pakaian & dekorasi pesta pernikahan). Penerima Kalpataru (Supri/Bondowoso).

Selain pencanangan LDII Go Green 2010, LDII juga melaksanakan acara Seminar Peduli Lingkungan Hidup di tempat terpisah. Seminar yang bertempat di Gedung Graha Pena Jl. Urip Sumoharjo KM.4 Makassar tersebut, dilaksanakan pada 13-00 s/d 17.00 WITA.

Pembicara pada seminar ini antara lain : Prof. DR. Laode Asrul (KAHMI), Prof. Dr. Ir. KH. Abdullah Syam, MS.c. (LDII) dan Ir. Hj. Rukmini, M.P. (Universitas Hasanuddin).

Kegiatan ini berlangsung atas kerjasama DPP LDII, Yayasan CAI, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, KAHMI, Pemprov Sulsel, Pemkot Makassar.
dan turut disponsori oleh Vitazone, PRSSNI, Makassar TV, Fajar TV dan Parahyangan digital printing.

Senin, 21 Juni 2010

Makassar Pusat Gerakan Penghijauan Berwawasan Religi

TEMPO Interaktif, Makassar -Perhatian terhadap lingkungan tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi organisasi masyarakat Islam pun tidak ketinggalan. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan dan mengatasi global warming. Dimana Makassar ditunjuk menjadi pusat pelaksanaan program penghijauan berwawasan religi.

"Makassar dipilih sebagai sentra pencanangan LDII Go Green karena dinilai sukses dengan program Go Green di Sulawesi Selatan," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat LDII, Prasetyo Sunaryo, saat memberikan keterangan pers, Makassar, siang tadi.

Menurutnya, program LDII ini akan menunjang program pemerintah provinsi terkait penghijauan. Dimana selain isu global tentang perubahan iklim, program ini dimaksudkan bentuk sumbangsih kecil LDII terhadap sektor pertanian. "Kegiatan pertanian dipengaruhi perubahan iklim yang ekstrim, contohnya musim kemarau bertambah 40 hari. Ini berpotensi merugikan produksi pertanian," kata Prasetyo.

Pencanangan program penghijauan berwawasan religi ini dilaksanakan Senin pekan depan, dimulai dengan penanaman 100 pohon jenis kosambi atau dalam bahasa lokal ba'do, di Pondok Pesantren Berua Daya, Makassar. Jumlah ini akan terus bertambah hingga 1 juta pohon yang tersebar di Indonesia.

Ketua Panitia LDII Go Green, Ishak Andi Ballado mengatakan pencanangan program ini akan dihadiri pula perwakilan dari 33 provinsi. Rencananya setiap provinsi akan memiliki wakil untuk menerapkan program serupa di daerah tersebut. Mereka juga akan melakukan pengawasan agar pohon-pohon yang ditanam tidak mati.